Selasa, 03 Maret 2015

(cerpen) Sebuah Misteri Rumah Tua




Langit berwajah suram pertanda hujan akan turun, aku bergegas berlari menyelamatkan diriku dari rintik-rintik hujan yang mulai membasahi tubuhku.
Padahal baru saja ku berangkat menuju sekolahku yang tidak jauh dari rumahku, di saat dingin mulai menghantui tubuhku ku lihat seorang anak kecil sedang berdiri melamun menundukkan kepalanya, karena diriku yang penasaran ku hampiri anak itu dengan perlahan.
“dik, adik kenapa sendirian saja?”
Ia hanya diam, tiba-tiba muncul hawa tidak enak di dalam tubuhku, jelas saja hanya kami berdua yang berada di emperan toko yang sudah lama mati, yang konon dikata orang angker, tiba-tiba tangan kecilnya menarik bajuku, pertanda ia ingin menunjukan sesuatu, kemudian ku ikuti langkah kecilnya menuju suatu tempat, tempat yang asing bagiku, aku merasa sebelumnya aku belum pernah melihat tempat ini.
“dik, adik mau kemana? Tempat apa ini?” tanyaku dengan penuh keheranan, mungkin ini adalah rumahnya, batinku
Tiba-tiba jari kecilnya menunjukan sebuah rumah tua yang cukup besar nan kuno, setelah anak ini membuatku penasaran, ku hampiri rumah itu hingga tiba tepat di depan pintu kayu yang sudah lapuk dimakan usia.

 
“pemisi apakah ada orang?” sambil mengetuk pintu
“aaagggkkkhhh!!!” Betapa kagetnya aku setelah melihat siapa yang membukakan pintu, seorang ibu yang tidak ada matanya, penuh dengan luka dan darah, aku bergerak mundur berusaha menganggap ini adalah halusinasiku saja, tapi ku merasa tubuhku menyenggol sesuatu dan kulihat ternyata anak kecil itu juga sama dengan apa yang tadi aku lihat di dalam rumah itu, tidak cuman satu tapi banyak orang yang kondisinya mengenaskan meminta tolong kepadaku, mereka perlahan menghampiriku, mengepungku dan hingga akhirnya aku tidak sadarkan diri.
“dek, bangun dekk!”
Aku perlahan membuka mataku melihat seorang pemulung membangunkanku, lalu ia menceritakan semuanya bahwa ia menemukan ku di dalam toko itu, dan konon katanya sebelum dibangun pertokoan, ada rumah yang dibantai oleh perampok dan jasadnya masih di biarkan begitu saja hingga waktu berlalu, seorang membangun pertokoan tepat di atas rumah itu, hingga penghuni merasa terganggu akan keberadaan toko itu dan akhirnya ia gulung tikar karena sering merasakan penampakan setiap harinya.
Dan setiap orang berdiam diri disitu akan ditampakan oleh anak kecil yang ingin memberitahu agar jasad mereka semua dikubur selayaknya.
“Intannn!” teriak kakak ku dari kejauhan
Lalu kakak ku bilang aku sudah menghilang dari rumah sejak 13 hari yang lalu. Sejak saat itu aku tidak pernah berangkat sekolah sendirian dan tiap kali aku melihat pertokoan tersebut anak kecil dan keluarganya melambaikan tangan sambil menunjukan senyum mistis kepadaku.

(Diary) Pengalaman Bersama Keluarga


Pada saat liburan kemarin aku pergi ke solo, di solo aku menginap di rumah nenek ku. Saat di solo kami semua berkumpul dansaat berkumpul kami pasti merencanakan untuk berlibur ke suatu tempat.

 Akhirnya kamipun memutuskan untuk pergi ke solo paragon tapi sebelum berangkat ke solo paragon aku, kakakku, dan saudara-saudaraku melihat jadwal bioskop yang ada di solo paragon terlebih dahulu karena kami berencana untuk nonton.

Selanjutnya kami berangkat ke solo paragon dengan taksi. Setelah sampai kami langsung ke lantai atas untuk membeli tiket untuk nonton, karena jadwalnya masih agak lama akhirnya kami memutuskan untuk menunggu sambil membeli makanan.

Akhirnya sebentar lagi akan dimulai filmnya kami pun bergegas menuju ke bioskop sambil menunggu kami membeli makanan dan minuman untuk dimakan saat nonton nanti aku dan 3 saudaraku membeli hot chocolate dan kakakku membeli hot capucino dan popcorn, akhirnya kami pun masuk dan melihat filmnya.

Selesai nonton kami mencari orang tua kami, setelah berkumpull semua kami memutuskan untuk mencari makanan sambil jalan-jalan karena capek dan bosan menunggu orang tua kami melihat-lihat kamipun akhirnya foto-foto bersama patung yang ada di toko itu.






Akhirnya kami pun sampai di stand makanan di sana kami bisa memesan makanan apapun yang kita inginkan, sebenarnya aku ingin  memesan mie tapi sayangnya tidak diijinkan karena takut kalau perutku sakitakhirnya aku memesan cumi goreng mentega.

Setelah makan kami pun kekenyangan akhirnya kami memutuskan untuk pulang, karena sudah kecapekan dan kekenyangan, lalu tanteku menelpon taksi dan akhirnya kami kembali ke rumah. itulah pengalamanku walaupun hanya seperti itu tapi aku sudah merasa senang karena aku bisa berkumpul bersama oran-orang yang aku sayangi.

Kesan dan Pesan di SMP N 9 Salatiga






SMP N 9 Salatiga merupakan salah satu SMP Negeri favorit di kota Salatiga. Selain sebagai salah satu SMP favorit di kota Salatiga, SMP N 9 salatiga juga memiliki tempat yang sangat stragtegis yaitu tepat di tengah kota dan merupakan tempat pemberhentian semua angkot dari tujuan manapun.


Aku adalah salah satu murid di SMP N 9 Salatiga, saat ini aku berada di kelas 3 SMP atau bisa disebut dengan kelas 9 dan kelas 9 yang aku tempati tahun ini adalah kelas 9G. selama hampir 3 tahun aku bersekolah disini aku tentunya mendapatkan banyak pengalaman ada yang sedih tapi juga ada yang menyenangkan.





Selama hampir 3 tahun aku bersekolah disini dari kelas 7 sampai kelas 9 pasti sudah sangat banyak pengalaman yang pernah aku alami  terkadang ada yang membuat sedih tapi terkadang ada pengalaman yang membuat aku bahagia, tapi tetep aja aku berharap selalu mendapat pengalaman yang baik dan tidak akan mengalami hal yang buruk.

Aku berharap ketika aku sudah lulus nanti SMP N 9 Salatiga akan tetap menjadi SMP favoroit di kota Salatiga dan terus maju sampai menjadi SMP yang nomor 1 di kota salatiga kalau bisa yang membuat SMP N 9 Salatiga menjaadi SMP nomor 1 itu adalah aku sendiri.

(Cita-Cita) Menjadi Seorang Dokter

Menjadi dokter merupakan cita-cita ku sejak aku masih kecil, karena menurutku dengan menjadi dokter kita bisa membantu orang yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan.



Dokter juga merupakan sebuah profesi yang sangat berjasa karena dapat membantu orang yang sedang sakit dengan cara mengobati penyakit pasiennya dan membuat pasien mereka menjadi kembali sehat.

Dokter juga biasanya memiliki 2 tempat praktek yaitu di rumah sakit dan di rumah mereka masing-masing. Biasanya pada saat pagi hari sekali dan pada saat sore hari dokter biasanya membuka praktek mereka di rumah mereka tapi jika pada saat pagi sampai siang maka mereka akan membuka praktek di rumah sakit.





Saat di rumah sakit dokter biasanya di bantu oleh perawat untuk menangani pasien mereka karena pekerjaan perawat biasanya adalah membantu dokter untuk menangani pasien, dan saat praktek di rumah dokter juga biasanya di bantu oleh seseorang yang menangani pendaftaran agar dokter tidak kesulitan untuk mengatur para pasiennya.

Begitulah cerita tentang cita-citaku, memang sulit untuk menjadi dokter tapi aku akan terus belajar untuk meraih cita-citaku, aku akan giat belajar khususnya IPA agar kelak aku bisa mewujudkan cita-citaku menjadi seorang dokter.